Beranda | Artikel
Adab Bermimpi
Rabu, 2 Agustus 2023

ADAB BERMIMPI

Apa yang harus dilakukan bila bermimpi baik atau bermimpi buruk.

عن أبي قتادة رضي الله عنه قال: سمعت النبي- صلى الله عليه وسلم- يقول: «الرُّؤْيا الحَسَنَةُ مِنَ الله، فَإذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ، فَلا يُحَدِّثْ بِهِ إلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَإذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ، فَلْيَتَعَوَّذْ بِالله مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاثاً، وَلا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَداً، فَإنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ». متفق عليه.

Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mimpi yang baik berasal dari Allah, maka apabila salah seorang di antara kalian bermimpi hal yang disukainya, janganlah dia menceritakannya kecuali kepada orang yang disukainya dan bila dia bermimpi buruk, maka mintalah perlindungan dari kejahatannya dan dari kejahatan setan dan janganlah  menceritakannya kepada siapapun, niscaya mimpi tersebut tidak akan mencelakakannya”. Muttafaq ’alaih[1]

عن أبي سعيد رضي الله عنه أنه سمع رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «إذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإنَّهَا مِنَ الله فَلْيَحْمَدِ الله عَلَيْهَا». أخرجه البخاري.

Dari Abu Sa’id Al Kudri Radhiyallahu anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang kamu bermimpi hal yang disukainya, sesungguhnya itu berasal dari Allah, ucapkan Alhamdulillah dan ceritakanlah”. H.R. Bukhari .[2]

عن جابر رضي الله عنه عن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- أنه قال: «إذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاثاً، وَلْيَسْتَعِذْ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلاثاً، وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ». وفي لفظ: «فَإنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ». أخرجه مسلم.

Dari Jabir Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Bila salah seorang kamu bermimpi buruk maka meludahlah ke kiri 3x dan ucapkan:

أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ

Aku berlindung kepada Allah dari syaitan” 3x, lalu ubahlah posisi tidurmu semula”. Dalam riwayat lain: Bila salah seorang kamu bermimpi buruk maka bangkitlah dan shalat “. HR. Muslim. [3]

Merasa gembira dengan mimpi yang baik.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إلَّا المُبَشِّرَاتُ» قَالُوا: وَمَا المُبَشِّرَاتُ؟ قَالَ: «الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ». أخرجه البخاري.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia tidak tersisa dari tanda kenabian kecuali al-mubasyiro”, “Apakah mubasyirot itu wahai Rasulullah?, beliau bersabda: “Mmimpi yang benar.” HR Bukhari . [4]

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ الرَّجُلِ الصَّالِحِ جُزْءٌ مِنْ سَتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءاً مِنَ النُّبُوَّةِ». متفق عليه.

Dari Anas Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mimpi yang baik dari seorang lelaki yang shaleh adalah satu bagian dari empatpuluh enam bagian dari kenabian.” Muttafaq ’alaih. [5]

Bermimpi bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي، وَمَنْ رآنِي فِي المَنَامِ فَقَدْ رآنِي، فَإنَّ الشَّيْطَانَ لا يَتَمَثَّلُ فِي صُوْرَتِي، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ». متفق عليه.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berilah nama seperti namaku, akan tetapi janganlah bergelar seperti gelarku. Dan barangsiapa yang melihatku di dalam mimpinya, sungguh dia telah melihatku, karena syetan tidak dapat menjelma menyerupaiku, dan barangsiapa yang berbohong atasku dengan sengaja maka sediakanlah untuknya tempat di neraka”. Muttafaq ’alaih. [6]

Larangan menceritakan kepada orang lain bahwa dia dipermainkan setan di dalam tidurnya.

عن جابر رضي الله عنه قال: جاء رجل إلى النبي- صلى الله عليه وسلم- فقال: يا رسول الله رأيت في المنام كأن رأسي قُطع، قال: فضحك النبي- صلى الله عليه وسلم- وقال: «إذَا لَعِبَ الشَّيْطَانُ بِأحَدِكُمْ فِي مَنَامِهِ فَلا يُحَدِّثْ بِهِ النَّاسَ». أخرجه مسلم.

Dari Jabir Radhiyallahu anhu berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata: Wahai Rasulullah, aku bermimpi sepertinya leherku dipenggal. Maka Nabi tertawa, dan bersabda: “Apabila setan mempermainkan salah seorang di antara kalian dalam tidurnya maka janganlah dia menceritakannya kepada siapapun juga“. HR. Muslim. [7]

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 7044 dan Muslim no hadist : 2261.
[2] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 7045.
[3] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2262 dan 2263.
[4] Diriwayatkan oleh Bukhari  no hadist : 6990.
[5] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6983 dan Muslim no hadist : 2263.
[6] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 110 dan Muslim no hadist : 2134.
[7] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2268.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/84779-adab-bermimpi.html